Rabu, 07 Oktober 2015

AYAH saya tidak pernah terlambat

AYAH atau saya memanggilnya dengan sebutan bapak adalah sebuah kalimat yang menurut saya berarti tidak pernah terlambat. Beliau adalah sosok yang disiplin, terdepan, dan tidak pernah terlambat. Dalam banyak hal, beliau adalah sosok yang saya kagumi sebagai seorang ayah terbaik.

Ketika berjanji mengunjungi suatu acara
Hampir bisa dipastikan ayah saya tidak pernah terlambat menghadiri suatu acara, bahkan kerap kali menjadi orang yang pertama kali datang dibanding peserta yang lain.

Ketika mengikuti perkembangan teknologi
Usia ayah saya saat saya menulis cerita ini sudah lebih dari separuh abad, beliau adalah generasi yang lahir pada tahun 60an ketika teknologi belum seperti sekarang, akan tetapi beliau tidak "gaptek" seperti kebanyakan orang tua yang lain.
Ketika tahun 90an beliau sudah mulai mengenalkan saya pada teknologi komputer win 94, win 98, hingga sekarang XP, windows, 7, 8 serta perkembangannya hingga sekarang berupa laptop dan note book.
Printer yang berawal dengan isian pita karbon dengan bunyi yang akan membuat seluruh rumah tidak bisa tidur, haha, hingga printer bertinta dengan catridge atau dengan metode infused disertai dengan scaner dan fotokopi seperti sekarang ini.
Penyimpan data berupa disk dengan sepesar ukuran keramik 20x20, kemudian beralih ke disk kecil 10x10 dengan kapasitas hanya hitungan KB, kemudian beralih ke CD, falshdisk dengan kapasitas 128MB yang sangat kereeeeeeeen (dulu) dan sekarang sudah ada hardisk 1 TB.
Media komunikasi berupa internet melalui telkom 080989999 (kosong delapan kosong sembilan delapan sembilan empat kali) telkomnet instaaan, sudah terpasang dirumah saya dan saya manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk melihat pengumuman penerimaan PTN di pagi subuh, kemudian  ayah membeli alat kecil yang disebut modem, dan sekarang bisa lebih praktis dengan sebuah kartu chip telefon yang bisa digunakan untuk akses internet.
Handpone yang supeeeeer guedeeee dan hp seribu umat aka nokia 3315 ayah ku miliki pula, kemudian berkembang handpone aplikasi symbian, blackberry dan android, juga ayah saya miliki dan ikuti perkembangan teknologinya.

Terdepan dalam memanfaatkan media sosial
Tak lepas dari situ, ayah saya juga memanfaatkan dan terdepan dalam memanfaatkan aplikasi yang ditawarkan teknologi tersebut, beliau memiliki akun aku media sosial yang ada sebut saja diawali dengan kepemilikan akun email yahoo, blog, dan baru baru ini beliau juga mendaftar pada aplikasi facebook, twitter, instagram, blacberry messanger, whatsapp, etc. (mungkin line, snapchat, path, kakaotalk, belum, entah beliau tidak tertarik, atau sudah telampaui banyak aplikasi yang beliau miliki, hehe) menurut saya kepemilikan berbagai aplikasi tersebut saja sudah bisa saya sebut GAUL :B

Terdepan dalam bertransportasi dan menjelajah.
Mbak, kapan kamu terbang ke Singapura? minggu depan pak. Oiya, hari ini bapak ke Bali, besok bapak pulang naik pesawat. Terus 3 hari sebelum saya berangkat bapak cerita, gini nduk, jadi kalau kamu naik pesawat prosedurnya beli tiket, bisa di bandara atau bisa lewat online, nanti kamu check in, dan seterusnya (Jadi ntah ngga mau kalah sama putrinya, atau memang berniat mengajari putrinya naik pesawat, ayah saya memilih keluar dari rombongan teman-temannya dalam acara ke Bali, dan memilih naik transportasi udara sendiri untuk pertama kali, agar putrinya tau prosedur naik pesawat terbang. Hehe

Ayah adalah guru terbaik
Ayah saya berprofesi sebagai guru Sekolah Menengah Atas, menurut saya dibidang pendidikan pun beliau tetap tidak pernah terlambat. Bisa dibayangkan ketika saya menepuh pendidikan di dunia Arsitektur yang notabene sudah sangat berbeda jauh dengan apa yang beliau ajarkan, beliau masih dapat memberi saya masukan, pun ketika saya mengerjakan thesis untuk S2 saya, saya dapat berkonsultasi dan berdiskusi mengenai hal-hal pokok dalam thesis saya. Ketika adik saya masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi, saya amati adik saya pun seringkali berkonsultasi dengan beliau, mengenai pokok-pokok permasalah yang adik saya alami dibangku perkuliahan. Ini yang saya sebut sebagai, ayah saya tidak pernah terlambat.

Kekurangan Ayah
Mustahil manusia dilahirkan tanpa kekurangan, pun demikian dengan ayah saya yang menurut saya tidak pernah terlamnat dalam berbagai hal, kecuali mengurus pekerjaan rumah tangga (karna hanya ibu yang ahli mengenai hal ini), maka jangan coba meminta bantuan ayah saya untuk membuat indomie (karna ayah tidak tahu mana indomie rebus dan mana indomie kuah). Pun jangan harap bisa merasakan nasi yang ayah saya tanak, karna mungkin saja baru bisa matang jika sehari penuh (karna ayah tak paham betul apa fungsi tombol "cook" dan "warm".

Tapi bagi saya, Ayah saya adalah ayah terbaik, Ayah super dan Ayah yang tidak pernah terlambat :)